resensi

Dalam media massa, entah itu surat kabar atau pun majalah, resensi sering diistilahkan bedah buku, timbangan buku, atau kajian buku. Resensi itu sendiri merupakan suatu tulisan yang bertujuan untuk memberikan pertimbangan atau penilaian tentang suatu buku yang baru diterbitkan kepada pembaca. Melalui resensi tersebut, para pembaca bisa mendapatkan suatu informasi, penting atau tidaknya suatu buku. Layak atau tidaknya dibaca untuk pembaca.

Seorang penulis resensi atau biasa disebut resentator akan memberi pertimbangan kepada pembaca secara seimbang, baik kelebihan maupun kekurangan suatu buku yang diresensinya.

Bagi  novelicious yang ingin mencoba meresensi novel, berikut cara-caranya

1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan kita resensi.

2. Catatlah identitas buku yang akan kita resensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.

3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku.

Apa tema atau inti isi buku?

Apa yang ingin disampaikan pengarang melalui bukunya? Pada bagian ini, kita dapat menyampaikannya menjadi ikhtisar buku.

4. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.

5. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Apakah ide-ide pokok yang diuraikan sesuai dengan tujuan penulisan buku?

b) Apakah pengungkapan ide-ide pokok dalam buku tersebut tersusun secara sistematik? Apakah antara bagian satu dengan bagian lainnya tersusun secara harmonis?

c) Apakah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami? (pilihan kata, struktur kalimatnya, gaya bahasanya, dan lain-lain).

6. Hasil catatan kita dalam bentuk tulisan resensi dengan menggunakan bahasa kita sendiri secara runtut dan jelas, dengan memperhatikan penulisan tanda baca yang benar.

7. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Untuk memudahkan berikut satu contoh resensi novel yang saya buat :

Wanita Berhati Baja

Oleh Nadia Puspita Maharani

cover-cintadidalamgelas

 

Judul Novel : Cinta di dalam gelas

Penulis : Andrea Hirata

Tebal halaman : xvi + 266 halaman

Penerbit : Bentang, 2011

                Novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata merupakan novel dwilogi dari Padang Bulan. Penulis ini namanya sempat meledak dengan karya novelnya, yaitu Laskar Pelangi. Novel Cinta di Dalam Gelas mengangkat cerita dari tempat kelahirannya, pulau Belitong beserta kebudayaannya yang unik. Seperti masyarakat yang gemar minum kopi dan bermain catur.

Novel ini sesungguhnya mengisahkan perjuangan seorang perempuan yang gigih dalam mencapai keinginannya  walaupun banyak halangan yang menghadangnya. Dia bernama Maryamah. Terkadang ada yang memanggilnya Enong. Perempuan dewasa yang dari kecil telah dikhianati nasib. Sejak masih sekolah di Sekolah Dasar ia harus ditinggal ayahnya yang meninggal karena kecelakaan tragis. Sehingga dia harus putus sekolah demi membiayai ibu dan ketiga adiknya. Di umurnya yang ke 14 dia harus menjadi perempuan penambang timah.

Di umurnya yang dewasa, ibunya mulai sakit-sakitan. Ibunya ingin melihat Maryamah menikah. Demi mewujudkan keinginan tersebut, ia menikah dengan Matarom, walaupun tidak mencintai laki-laki itu. Selama pernikahan, Matarom berlaku kasar terhadap Maryamah. Namun demi ibunya ia tetap bertahan. Hingga suatu hari datang seorang wanita hamil yang mengaku sebagai istri Matarom. Maryamah tidak kuat lagi, sehingga ia denga n Matarom bercerai.

Demi membela harga dirinya ia berniat mengikuti lomba catur untuk mengalahkan Matarom yang merupakan juara catur sekecamatan yang cukup disegani. Dengan dibantu teman-temannya yaitu Ikal, Selamot, Detektif M. Nur beserta burung merpatinya yaitu Jose Rizal, dan Preman Cebol.  Mereka mempunyai pembagian tugas dalam membantu Maryamah. Ikal bertugas menghubungi sahabatnya yang merupakan pecatur dunia melalui internet. Dia adalah Ninochka Stronovsky. Selamot bertindak sebagai manager bagi Maryamah. Detektif dan Preman Cebol memata-matai permainan setiap lawan Maryamah dan menuliskannya dalam diagram. Diagram-diagram itu dikirim oleh Joze Rizal, sang burung merpati ke Ikal agar tidak jatuh ke orang yan salah untuk dikonsultasikan ke Ninochka.

Sebelum pertandingan, Maryamah yang benar-benar buta mengenai catur tekun berlatih meskipun dia sudah kalah ratusan kali dari temannya Ikal yang sebenarnya tidk terlalu pandai bermain catur. Berkat ketekunannya, secara bertahap ia mulai mahir bermain catur.

Berita tentang Maryamah yang ingin mengikuti catur mulai tersebar ke telinga penduduk. Masyarakat terkaget-kaget karena selama ini permainan catur hanya diikuti oleh laki-laki. Panitia pun sempat menolak pendaftaran peserta catur bagi perempuan. Namun ibu-ibu pedagang di pasar mogok berjualan karena Maryamah tidak boleh ikut pertandingan sehingga kegitan di pasar lumpuh. Setelah debat yang panjang, akhirnya panitia mengizinkan Maryamah dan menjadi perempuan pertama yang mengikuti pertandingan catur.

Tibalah hari pertandingan pertama. Banyak peserta catur yang meremehkan kemampuannya. Namun banyak ibu-ibu uang mendukungnya. Awal-awal pertandingan ia berhasil memenangkan pertandingan. Namun pada pertandinga ketiga ia kalah. Hal itu disebabkan Detektif M. Nur dan Preman Cebol salah mengidentifikasi lawannya. Sehingga strategi yang sudah diajarkan Ninochka menjadi tidak berguna. Apabila peserta catur sudah kalah dua kali maka dia langsung gugur. Sehingga Maryamah tidak boleh kalah lagi dan ia semakin giat berlatih strategi-strategi yang diajarkan Ninochka.

Berkat usahanya yang pantang menyerah, akhirnya dia bertemu Matarom di final. Tak disangka Ninocka Stronovsky datang jauh-jauh demi melihat pertandingan berdarah ini. Babak pertama pertandingan cukup seru. Sayangnya pada babak pertama Matarom sukses mengggulung Maryamah. Babak kedua semakin menegangkan, Matarom menguasai papan catur. Namun tiba-tiba Maryamah dapat membalikan keadaan. Dia dapat mengalahkan Matarom pada babak kedua dan ketiga. Akhirnya Maryamah menjadi juara catur mengalahkan puluhan lelaki yang sudah meremehkannya. Semenjak itu, di tahun-tahun berikutnya ia selalu mengikuti lomba catur dan menang tiga kali berturut-turut dan mendapatkan piala abadi.

Novel ini tidak mengisahkan cerita cinta layaknya novel-novel yang marak beredar di pasaran. Namun menceritakan arti hidup yang penuh perjuangan dan kebudayaannya yang unik sehingga dapat memberi inspirasi dan mendidik. Bahasa novel ini pun cukup mudah dipahami. Ceritanya mengalir indah dan terkadang  diselingi bahasanya yang lucu dan apa adanya.  Bisa dibaca dari segala umur. Baik remaja dan orang dewasa. Gambar dari cover buku ini cukup menarik. Namun jenis kertas dari novel ini kekuningan dan agak kusam. Tetap saja novel ini layak dimiliki bagi penggemar novel ataupun orang awam sekalipun.

Gimana? Berminat untuk meresensi novel ? Memang agak susah-susah gampang, tapi kalau kita coba hal ini cukup menarik dan dapat mengasah kemampuan kita dalam dunia sastra. So, just try first! 🙂 

Tinggalkan komentar